Halaman
i
PENERBIT
PT REMAJA ROSDAKARYA
BANDUNG
Reny Yuliati
Ade Munajat
ILMU
PENGETAHUAN
SOSIAL
SD dan MI Kelas V
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
ii
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
ILMU
PENGETAHUAN
SOSIAL
Untuk SD dan MI Kelas V
Penulis
:
Reny Yuliati
Ade Munajat
Ilustrasi, Tata Letak
:
Rochman S. dan Toto R.
Perancang Kulit
:
Slamet N
Ukuran Buku
:
17,5 x 25 cm
372.8
YUL
YULIATI, Reny
I
Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V/oleh Reny Yuliati, Ade Munajat.
— Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
v
i
i, 1
60
hlm.: ilus.;
25
cm.
Bibliografi : hlm.
15
9
-160
ISBN
979-462-950-2
1. Ilmu Pengetahuan Sosial-IPS I. Judul
II. Munajat, Ade
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Diperbanyak oleh ...
iii
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Depar
temen Pendidikan Nasional, pada tahun
2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini te
lah dinilai oleh Ba
dan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks
pelajaran yang memenuhi syarat
kelayakan untuk digunakan dalam pros
es pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan men
galihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasi
onal untuk digunakan secara
luas oleh para siswa
dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah
dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasion
al ini, dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan,
dicetak, dialihmediakan, atau difoto
kopi oleh masyarakat. Namun, untuk
penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks
pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh
Indonesia maupun sekola
h Indonesia yang berada di
luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat
mendukung kebijakan ini. Kepada para
siswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu
ditingkatkan mutunya. Oleh karena
itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juli 2008
K
epala Pusat Perbukuan
iv
Anak-anak, kalian adalah harapan bangsa. Kalian juga merupakan
generasi penerus bangsa. Untuk itu, kalian sekarang harus tekun belajar.
Te r
us belajar sampai setinggi-tingginya. Berbagai ilmu dan pengetahuan
kalian peroleh di bangku sekolah sejak Sekolah Dasar.
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial 5 ini perlu kalian pelajari dengan
sungguh-sungguh. Tujuan penulisan buku Ilmu Pengetahuan Sosial 5 ini
agar kalian memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berguna.
Bahkan, kalian dapat mengembangkan kemampuan dan sikap yang
berguna. Kemampuan dan sikap terhadap gejala-gejala sosial,
perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia, baik di masa yang lalu
maupun masa sekarang. Oleh karena itu, kalian harus tanggap terhadap
kegiatan, masalah, dan pengaruh sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, sampai pada lingkungan
kabupaten atau kota, provinsi, serta negara. Bahkan, sampai pada
lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan dunia.
Buku yang kalian baca ini memuat uraian, kegiatan, dan uji
kompetensi. Adapun materi di dalam buku ini dibagi menjadi dua se-
mester, yaitu semester 1 dan 2. Pada tiap akhir semester dilengkapi dengan
ulangan akhir semester. Hal-hal tersebut dimaksudkan agar tercapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kelebihan buku ini adalah penyajiannya yang sistematis.
Penggunaan bahasa yang lugas dan sederhana. Ilustrasi dan penataan
gambar yang menarik, memudahkan kalian memahami isi materi.
Berbagai kesulitan yang ada pada buku ini bisa kalian tanyakan
kepada Bapak atau Ibu Guru. Bahkan, orang tua atau kakakmu dapat
membantu kesulitan kalian. Di samping itu, kalian dapat menambah
pengetahuan dan wawasan lebih luas melalui radio, televisi, koran,
majalah, dan buku-buku lainnya. Beberapa kegiatan sangat berarti untuk
Kata Pengantar
iii
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Depar
temen Pendidikan Nasi
onal, pada tahun
2008, telah membeli hak cipta buku teks
pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini te
lah dinilai oleh Ba
dan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks
pelajaran yang memenuhi syarat
kelayakan untuk digunakan dalam pros
es pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan men
galihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasi
onal untuk digunakan secara
luas oleh para siswa
dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah
dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasion
al ini, dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan,
dicetak, dialihmediakan, atau difoto
kopi oleh masyarakat. Namun, untuk
penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks
pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh
Indonesia maupun sekola
h Indonesia yang berada di
luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat
mendukung kebijakan ini. Kepada para
siswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu
ditingkatkan mutunya. Oleh karena
itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juli 2008
Kepala Pusat Perbukuan
vi
Daftar Isi
Kata Sambutan ....................................................................................
iii
Kata Pengantar
....................................................................................
iv
Bab 1
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa
Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi
di Indonesia ...........................................................................
1
A. Makna Peninggalan Sejarah yang Berskala Nasional
dari Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia .......
3
Uji Kompetensi ................................................................
23
B. Tokoh-Tokoh Sejarah pada Masa Hindu-Budha
dan Islam di Indonesia ...................................................
24
Uji Kompetensi ................................................................
37
C. Keragaman Kenampakan Alam dan Buatan serta
Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia ....................
38
Uji Kompetensi ................................................................
55
D. Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia ..
56
Uji Kompetensi ................................................................
75
E. Jenis-Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi
di Indonesia .....................................................................
76
Uji Kompetensi ................................................................
92
Ulangan Akhir Semester 1 ................................................................
94
vii
Bab 2 Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat dalam
Mempersiapkan dan Mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia
................................................................................
99
A. Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan
Belanda dan Jepang ........................................................
101
Uji Kompetensi ................................................................
121
B. Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam
Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ..................
123
Uji Kompetensi ................................................................
129
C. Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia ............
130
Uji Kompetensi ................................................................
135
D. Perjuangan Para Tokoh Pejuang dalam
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ................
137
Uji Kompetensi ................................................................
149
Ulangan Akhir Semester 2 ................................................................
151
Glosarium ...........................................................................................
157
Daftar Pustaka ......................................................................................
159
1
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Peninggalan dan Tokoh Sejarah
Nasional pada Masa Hindu-Budha
dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta
Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Bab
1
Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para
pahlawannya. Untuk itu, pada bab ini kita akan membahas berbagai
peninggalan dan jasa tokoh sejarah nasional pada masa Hindu-Budha dan
Islam. Selain itu, kita juga akan mempelajari keragaman kenampakan alam,
suku bangsa, dan kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia.
Sumber:
Indonesia Indah 2 & Dokumentasi Penulis
2
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
Peta Konsep
Peningkatan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha
dan Islam, Keragaman Kenampakan Alam dan Suku Bangsa,
serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Makna peninggalan
sejarah nasional
dari masa Hindu-
Budha dan Islam
Peninggalan sejarah
masa Hindu
Peninggalan sejarah
masa Budha
Peninggalan sejarah
masa Hindu- Budha
Peninggalan sejarah
masa Islam
Peninggalan sejarah
yang bercorak Islam
To k
oh-tokoh sejarah
masa Hindu, Budha,
dan Islam di
Indonesia
Masa pengaruh
agama Hindu
Masa pengaruh
agama Budha
Masa pengaruh
agama Hindu Budha
Masa pengaruh
agama Hindu Islam
Ker
agaman
kenampakan alam
dan buatan serta
pembagian wilayah
waktu di Indonesia
Kenampakan
alam
Kenampakan
buatan
Ker
agaman suku
bangsa dan budaya
di Indonesia
Suku bangsa
di Indonesia
Budaya di
Indonesia
Jenis-jenis usaha
dan kegiatan ekonomi
di Indonesia
Jenis-jenis
usaha
Kegiatan ekonomi
di Indonesia
Pembagian
wilayah waktu
3
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
A. Makna Peninggalan Sejarah yang Berskala
Nasional dari Masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia
1. Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan tertua di wilayah Nusantara adalah
Kerajaan Kutai
. Kerajaan
ini terletak di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur
, tepatnya di sebuah kota
kecamatan yang bernama Muarakaman. Daerah ini yang merupakan
daerah percabangan antara Sungai Mahakam dengan Sungai Kedang
Rantau. Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 Masehi.
Peninggalan sejarah yang
membuktikan Kerajaan Kutai
sebagai kerajaan Hindu pertama
adalah ditemukannya prasasti
berbentuk Yupa menggunakan
bahasa Sanskerta
dan
huruf Pallawa
.
Yupa
adalah tiang batu pengikat
hewan korban untuk diper-
sembahkan kepada Dewa.
Beberapa peninggalan kerajaan
Kutai:
1)
tujuh buah Yupa yang di-
temukan di daerah sekitar
Muarakaman;
Gambar 1.1
Peta Letak Kerajaan Kutai
Gambar 1.2
Yupa
Kutai
Laut Jawa
Sumber:
Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia
Sumber:
Indonesian Heritage.
Sejarah Awal
Wilayah Kerajaan Kutai
Skala 1 : 280.000
U
Samarinda
Banjarmasin
Palangkaraya
Pontianak
Wilayah Kerajaan Kutai
Keterangan:
4
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
2)
kalung Cina yang terbuat dari emas;
3)
satu arca Bulus;
4)
dua belas arca batu.
Dari peninggalan prasasti, diketahui bahwa Kudungga adalah raja
Kutai yang pertama. Raja
Kudungga
digantikan oleh putranya yang
bernama
Aswawarman
, kemudian digantikan oleh Raja
Mulawarman
.
Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai berkembang
pesat sebagai pemeluk agama Hindu yang taat. Beliau menyembah Dewa
Syiwa, sedangkan dalam suatu upacara menghadiahkan 20.000 ekor sapi
kepada Brahmana. Peristiwa ini ditandai dengan berdirinya sebuah Yupa.
Raja Mulawarman dikenal sebagai raja yang bijaksana. Rakyatnya
hidup sejahtera dan makmur.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak di daerah Bogor Provinsi Jawa Barat.
Kerajaan ini berdiri tahun 450 Masehi. Dapat dikatakan bahwa Kerajaan
Ta r
umanegara merupakan kerajaan Hindu pertama di Jawa. Wilayah
kekuasaannya, meliputi Sunda Kelapa (Jakarta), Bogor, Bekasi, Karawang
dan Banten.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, antara lain:
1)
Prasasti Ciaruteun,
Gambar 1.3.
Peta Letak Kerajaan Tarumanegara
Banten
Sumber:
Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia
U
Karawang
Bogor
Bekasi
Sunda Kelapa
Wilayah Kekuasaan Tarumanegara
Skala 1 : 2.785.700
Keterangan:
Wilayah Kerajaan Tarumanegara
Samudra Hindia
5
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
2)
Prasasti Pasir Koleangkak,
3)
Prasasti Kebon Kopi,
4)
Prasasti Tugu,
5)
Prasasti Pasir Awi,
6)
Prasasti Muara Cianten,
7)
Prasasti Cidanghiang,
8)
Arca Rajasi,
9)
Arca Wisnu Cibuaya I,
10) Arca Wisnu Cibuaya II.
Peninggalan prasasti tersebut menggunakan bahasa Sanskerta dan
huruf Pallawa. Pada Prasasti Ciaruteun menggambarkan jejak telapak kaki
Dewa Wisnu, sedangkan Prasasti Tugu menceritakan cara pemerintahan
yang teratur.
Purnawarman adalah raja yang terkenal dari Tarumanegara. Beliau
pemeluk agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu. Pada masa
pemerintahannya, ia berhasil membuat saluran air untuk pertanian dan
mencegah banjir. Mata pencarian rakyat dari pertanian, perikanan dan
perdagangan sehingga rakyat dapat hidup dengan makmur.
c. Kerajaan Bali
Gambar 1.4.
Prasasti Ciaruteun
Sumber:
Indonesian Heritage. Sejarah Awal
Gambar 1.5.
Peta Letak Kerajaan Bali
Sumber:
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
U
Wilayah Kekuasaan Kerajaan
Bali
Keterangan:
Skala 1 : 1.435.500
Wilayah Kerajaan Bali
6
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
Kerajaan Bali didirikan oleh Dinasti Warmadewa. Pusat kerajaan
diperkirakan sekitar daerah Tampak Siring dan Pejeng (sesuai keterangan
pada prasasti dan lontar Bali).
Raja yang terkenal di Bali berasal dari Dinasti Warmadewa, yaitu Raja
Sri Candrabayasinga (tahun 959 M - 989 M), Raja Udayana, dan Raja Anak
Wungsu (1049 M - 1077 M).
Saat Dinasti Warmadewa berkuasa, agama pertama yang berkembang
di Bali adalah Budha. Akan tetapi selanjutnya, rakyat Bali memeluk agama
Hindu.
Masa kekuasaan Kerajaan Bali berakhir pada saat rajanya Sri Astasura
Ratna Bhumi Banten ditaklukan oleh Gajah Mada dari Majapahit tahun
1430 M.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Bali antara lain:
1)
Prasasti berangka tahun 882 Masehi;
2)
Prasasti tahun 896 Masehi;
3)
Tugu Sanur, berangka tahun 914 Masehi.
d. Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran berdiri pada tahun 1333 Masehi. Pertama kalinya,
kerajaan ini terletak di daerah Pakuan Bogor kemudian dipindahkan ke
daerah Kawali Ciamis.
Raja yang berkuasa dan berpengaruh, antara lain Sri Jaya Bhupati.
Pusat pemerintahannya di Kawali (Ciamis). Sri Baduga Maharaja dikenal
dengan sebutan Ratu Naji Pemerintahannya di Pakuan Pajajaran,
dipindahkan ke Bogor. Selanjutnya, Sri Ratu Jaya Dewata atau Prabu
Siliwangi (tahun 1482 M - 1521 M).
Gambar 1.6.
Letak Kerajaan Pajajaran
Sumber:
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran
Keterangan:
U
Skala 1 : 8.666.666
Wilayah Kerajaan Pajajaran
7
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Peninggalan Kerajaan Pajajaran antara lain:
1)
Prasasti Rakyan Juru Panghambat (923 M)
2)
Prasasti Horren,
3)
Prasasti Citati Cibadak
(1030 M),
4)
Prasasti Astana Gede,
5)
Prasasti Batutulis Bogor
(1333 M)
2. Peninggalan Sejarah dari Masa Budha
a. Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga berdiri sekitar abad 6 Masehi di daerah Jawa
Tengah. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu Sima.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kalingga, antara lain Prasasti Tuk
Mas yang ditemukan di Desa Dakawu di Lereng Gunung Merbabu Jawa
Tengah bagian utara. Prasasti yang bertuliskan tahun 650 M ditulis dalam
hruf Pallawa dan memakai bahasa Sanskerta.
b. Kerajaan Sriwijaya
Gambar 1.7.
Prasasti Batu tulis
Gambar 1.8
Peta Letak Kerajaan Sriwijaya
Sumber:
Inventarisasi dan Dokumentasi Peninggalan Sejarah
dan Purbakala Jawa Barat
Sumber:
Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia
U
Wilayah Kerajaan Sriwijaya
Keterangan:
Skala 1 : 29.433.926
Wilayah Kerajaan Sriwijaya
Ibu Kota Sriwijaya
8
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 Masehi. Letaknya di
Muara Takus (sekarang daerah Riau), tepatnya pada pertemuan dua aliran
sungai, yaitu Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Palembang
merupakan pusat kerajaannya. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak
kejayaan pada saat diperintah oleh Balaputradewa merupakan putra dari
Samaratungga yang berasal dari Jawa, sekitar abad ke -9.
Pada mulanya, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan sungai.
Namun, setelah kuat mengadakan perluasan kekuasaan. Perluasan ini
dimaksudkan untuk menguasai perdangangan. Hal ini bisa dilihat dari
daerah-daerah yang ramai. Daerah pusat perdagangan yang berhasil
dikuasainya, antara lain daerah Tulang Bawang, Kedah, Pulau Bangka,
Jambi, Genting Kra, dan Jawa Tengah (Kalingga dan Mataram).
Dalam upaya memperluas serta mempertahankan wilayah
kekuasaannya, Sriwijaya membentuk armada laut yang kuat. Hampir
seluruh Pulau Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Selat Sunda
dapat dikuasai. Oleh karena itu, Sriwijaya di sebut sebagai
Kerajaan
Nusantara
yang pertama.
Wilayah kekuasaan luas, didukung letak Sriwijaya yang menjadi
pusat pertemuan antara pedagang dari India dan China, menjadikan
kemajuan bagi rakyat. Oleh sebab itu, kegiatan perdagangan dan
pelayaran menjadi mata pencarian utama yang menjadikan Sriwijaya
sebagai
Kerajaan Maritim
.
Sriwijaya dikenal pula sebagai pusat pendidikan dan penyebaran
agama Budha di Asia Tenggara. Tidak terbatas penduduknya yang
mempelajari bahasa Sanskerta dan agama Budha. Bahkan pendeta dari
China yang bernama I-tsing tahun 685 M menetap di Sriwijaya. Mahaguru
ilmu agama Budha yang berasal dari India, yaitu
Sakhyakitri
dan
Dharmapala
turut mengajarkan agama Budha. Banyak pula pemuda dari
Sriwijaya yang memperdalam ilmunya di Nalanda (India).
Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran, karena
serangan Raja Colamandala dari India Selatan tahun 1025 M. Tahun
1275 M, Singasari menyerbu Sriwijaya. Selanjutnya, tahun 1377, Sriwijaya
diserbu Majapahit. Sejak masa itu, riwayat Kerajaan Sriwijaya berakhir.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya, antara lain:
1)
Prasasti Kedukan Bukit (684 M),
2)
Prasasti Talang Tuo (684 M),
3)
Prasasti Kota Kapur (686 M),
4)
Prasasti Karang Berahi (686 M).
9
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Gambar 1.10
Prasasti Canggal
Sumber:
Lukisan Sejarah
Gambar 1.9
Peta Letak Kerajaan Mataram Kuno
Laut Jawa
G. Perahu
G. Sumbing
Mataram
G. Merapi
Begawan Solo
Kali Berantas
Sumber:
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
3. Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budha
a. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan ini terletak di daerah Jawa Tengah dan berdiri pada abad
ke-8. Kerajaan ini diperintah oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya yang
beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, antara lain
sebagai berikut.
1)
Dinasti Sanjaya:
a)
Prasasti Canggal (732 M)
ditemukan di Gunung Wukir
di Desa Canggal, isinya
memperingati pembuatan
lingga di desa Kunjarakunja
oleh Raja Sanjaya;
b)
Prasasti Mantyasih (907 M)
dan Prasasti Wanua Tengah III
(908 M), isinya raja-raja yang
memerintah dari Dinasti
Sanjaya.
U
Wilayah Kerajaan Mataram Kuno
Wilayah Kerajaan Mataram Kuno
Keterangan:
Skala 1 : 2.925.000
10
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
2)
Dinasti Syailendra
a)
Prasasti Sojomerto, isinya menyebutkan seseorang bernama
Syailendra yang beragama Budha;
b)
Prasasti Sangkhara, isinya menerangkan Raja Rakai
Panangkaran telah berpindah agama dari Hindu menjadi
Budha;
c)
Prasasti Kalasan (778 M), isinya seorang raja dari Dinasti
Sanjaya berhasil membujuk Raja Rakai Panangkaran dari
Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu untuk membangun
sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah vihara untuk
para Bikhu di Kalasan;
d)
Prasasti Klurak (782 M), isinya tentang pembuatan arca
Manjusri sebagai wujud dari Budha, Wisnu dan Sanggha yang
disamakan dengan Timurti; yaitu Brahmana, Wisnu dan Siwa;
e)
Prasasti Ratu Boko (856 M), isinya kekalahan Balaputradewa
dalam perang dengan kakak iparnya Rakai Pikatan.
b. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno.
Namun, letak Kerajaan Medang Kamulan berada di daerah Jawa Timur,
tepatnya di daerah Muara Sungai Brantas. Wilayah kekuasaannya meliputi
daerah Nganjuk sebelah barat dan Pasuruan sebelah selatan serta
selanjutnya hampir mencakup seluruh Jawa Timur.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Medang Kamulan, antara lain:
1)
Prasasti Tangeran (933 M), isinya Mpu Sindok memerintah bersama
permaisurinya Sri Wardhani pu Kbi;
2)
Prasasti Bangil, isinya Mpu Sindok memerintahkan pembangunan
candi untuk tempat peristirahatan mertuanya yang bernama
Rakyan Bawang;
3)
Prasasti Lor (939 M), isinya Mpu Sindok memerintahkan
membangun Candi Jayamrata dan Jayamstambho di Desa Anyok
Lodang;
4)
Prasasti Kalkuta, isinya tentang peristiwa hancurnya istana milik
Dharmawangsa juga memuat silsilah raja-raja Medang Kamulan.
c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri didirikan tahun 1041 Masehi. Kerajaan ini merupakan
kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan yang letaknya di bagian barat
Jawa Timur. Kerajaan ini dibagi menjadi 2 bagian, yakni Kerajaan Kediri
11
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
(Panjalu) dengan pusat pemerintahan di Dhaha dan Kerajaan Jenggala
dengan pusat pemerintahan di Kahuripan. Kedua kerajaan ini dibatasi
oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas.
Gambar 1.11
Peta Letak Kerajaan kediri
Peninggalan-peninggalan Kerajaan ini, antara lain:
1)
Prasasti Malengga (1052 M), isinya Garasakan telah mengalahkan
musuhnya yang bernama Linggajaya dan mengusirnya dari istana
Tanjung;
2)
tiga prasasti Garasakan lainnya (1052 M), isinya tentang lambang
kerajaan, yakni Garudhamuka;
3)
Prasasti Sirah Keting (1104 M), isinya pemberian hadiah tanah oleh
Raja Jayabhaya pada Desa Ngantang;
4)
Prasasti Jaring (1181), memuat nama pejabat dengan nama hewan;
5)
Prasasti Kamulan (1194 M), isinya tentang kemenangan
Kertaraharja atas musuhnya yang mengganggu istana Katang-
katang.
d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari didirikan tahun 1222 Masehi. Letaknya di sebelah
timur Gunung Kawi, Jawa Timur, tepatnya di Desa Ganter.
Peninggalan-peninggalan kerajaan ini antara lain:
1)
Prasasti Mula Malurung (1255), isinya pengukuhan desa Mula dan
desa Malurung menjadi Sima (daerah Swatantra) untuk sang
Pranajaya beserta keturunannya yang telah berjasa kepada raja;
Sungai Sola
Kediri
Samudra Hindia
Sumber:
Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia
U
Wilayah Kerajaan Kediri
Keterangan:
Skala 1 : 3.250.000
Wilayah Kerajaan Kediri
12
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
Gambar 1.13
Peta Letak Kerajaan Majapahit
Sumber:
Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia
Gambar 1.12.
Peta Letak Kerajaan Singasari
2)
Prasasti Kragan (1256);
3)
Prasasti Maribong (1264) hanya berupa satu lempengan saja;
4)
Prasasti Sarwadharma (1269), isinya rakyat Sarwadharma
menghadap raja dan memohon agar daerah mereka dibebaskan
dari wilayah Thambola sehingga menjadi daerah Sima.
e. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di bagian hilir Sungai Brantas.
Peninggalan-peninggalan kerajaan ini, antara lain sebagai berikut.
Sungai Solo
Singasari
Samudra Hindia
Sumber:
Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia
U
U
Wilayah Kerajaan Singasari
Wilayah Kerajaan Singasari
Keterangan:
Skala 1 : 3.250.000
Wilayah awal Majapahit
Keterangan:
Skala 1 : 3.250.000
Wilayah Kerajaan Majapahit
13
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
1)
Candi:
a)
Penataran;
b) Sawentar;
c)
Sumberjati.
2)
Prasasti
Butak (1294), isinya
tentang keruntuhan Kerajaan
Singasari dan perjuangan
Raden Wijaya mendirikan
Kerajaan Majapahit.
3)
Kitab-kita kuno, antara lain
Pararaton dan kitab Negara-
kertagama.
Gambar 1.14
Candi Penataran
4. Peninggalan Sejarah dari Masa Islam
Masuknya agama Islam di wilayah Nusantara dilakukan melalui jalur
perdagangan yang berasal dari berbagai negara, antara lain dari Persia,
Arab, Mesir, dan Gujarat (India). Dengan masuknya pengaruh budaya
dan agama Islam telah melahirkan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.
Kerajaan-kerajaan Islam itu biasa disebut
kesultanan
.
a. Kesultanan Samudra Pasai
Sumber:
Indonesian Heritage. Sejarah Awal
Gambar 1.15
Peta Letak Kesultanan Samudra Pasai
Sumber:
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
U
Wilayah Kesultanan Samudra Pasai
Keterangan:
Skala 1 : 5.980.000
14
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
Gambar 1.17
Peta Kesultanan Malaka
Sumber:
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
Gambar 1.16.
Prasasti Nisan Sultan Malik al
Saleh
Sekitar abad ke -13 agama Islam masuk ke Indonesia. Samudra Pasai
merupakan kerajaan Islam pertama di wilayah Nusantara yang terletak
di ujung Pulau Sumatera berdekatan dengan Selat Malaka. Kesultanan
ini berdiri sekitar abad ke-13 (1285 M).
Dahulu Kerajaan Samudra Pasai menjadi tempat bertemu pedagang
dari Persia, Arab dan India, sehingga mata pencarian utama rakyat adalah
pelayaran dan perdagangan.
Sultan Malik Al Saleh adalah
raja yang pertama memeluk agama
Islam. Selain itu, dikenal pula
putranya yang bernama Sultan
Malik Al Tahir.
Kerajaan Samudra Pasai pada
masa pemerintahan Sultan Zaenal
Abidin mendapat serangan dari
Majapahit tahun 1361 M. Keku-
asaannya semakin pudar pada awal
abad ke -15 bersamaan dengan
berkembang pesat Kesultanan
Malaka. Peninggalan sejarahnya
antara lain sejumlah batu nisan
(Prasasti Nisan) Sultan Malik (1297
M/696 H).
b. Kesultanan Malaka
Sebelum abad ke-15, Malaka
adalah sebuah kampung nelayan.
Namun, setelah adanya Kemun-
duran Kesultanan Samudra Pasai,
Malaka berkembang pesat hingga
menjadi kerajaan Islam yang besar.
Raja pertama Kerajaan Malaka
adalah Sultan Iskandar Syah,
seorang bangsawan yang berasal
dari Majapahit.
Karena letaknya yang strategis,
Malaka sangat ramai dikunjungi
para pedagang dari Barat dan
Timur. Oleh karena itu, Malaka
menjadi Kota dagang yang terkenal
di Asia Tenggara.
Sumber:
Indonesian Heritage. Sejarah Awal
Wilayah Kesultanan Malaka
Keterangan:
Wilayah Kesultanan
Malaka
Skala 1 : 20.000.000
Kedah
Patani
Kelatan
Trengganu
U
Selangor
Malaka
Johor
Tumasik
Siak
Kampar